Selasa, 26 Oktober 2010

Aku dan Imajinasi Pembuka

Biarkanlah
aku mengertikan tentang sesuatu yang selalu kau sebut itu cinta",
dan setelahnya
jangan lupa
bahwa aku selalu setia
menunggu saat tepat kita begitu tak berbeda

masih ingatkah hujan kita jadikan saksi
di tengah kesunyian yang meraja
saat kerinduan mematikan rasa mengantuk
mengulas senyuman kecilmu dalam ingatan
tepatnya
saat aku tahu hatimu benar ada dalam sukmaku

tapi Untuk waktu kali ini
jadikan saja aku dalam bagian sisi ingatanmu
mengembara di sana mencari titik sempurnah menorehkan garis panjang
menuju  kehidupan yang risau


....................................................................2010

Label:

Read more..!

Minggu, 24 Oktober 2010

Kisah I



Sedikit lagi kesunyian ini hampir usai kita tuntaskan
tak perlu cemas akan hujan yang melerai deras di halaman
sebab mawar-mawar kita akan tetap tumbuh ceria
di atas bukit "ininnawa" sekalian di atas gemuruh laut kita biar menderu 
lihatlah langit kian perih kelam menusukkan sunyi
angin dingin inipun bukankah syahdu?
mendekaplah.
aku memelukmu dengan seribu kesunyianku

biarkan malam ini tanpa purnama
                                   Bulukumba 2010

Label: ,

Read more..!

Ruang

lalu datang gerimis yang melenakan ini, sejenak akhirnya usai berlalu
membawa kisah  kesetiap penggal cerita waktu
mungkin juga sedang menyimpan abadi kenangan kita yang tersirat
terjungkal dari separuh waktu hingga  sang jingga merona di cakrawala

ada yang tertahan di sini, disudut pandanganku jauh menyusurimu di kerling awan-awan
wajahmu yang sejuk, senyuman kecilmu yang mengusik imajinasi
masih ingatkau kau, bagaimana  perasan mengharu dalam gurihnya meretas kedalam sukma
39 menit setelah usai gerimis itu
dan kita pun mesti berlalu menyisakan tanda tentang kisah di paruh waktu

malam 24 oktober 2010
bukit asri bulukumba
Read more..!

mencintaimu hingga di paruh waktu malam ini

tertidurlah
Read more..!

Rabu, 13 Oktober 2010

Sepotong narasi

setelah akhirnya siang usai juga menanam cahaya di setiap tungku-ingatan
deru kian desing mencabut aksara gulana jiwa dengan  peristiwa miriskan hati setiap senjanya menjelma
negeri wasior tercinta, air mata seribuan menetas ketanah jadi saksi bisu abadi
setelah tanah begitu pongah, apakah lagi semesta alam yang tak seroja merona di sungging senyuman angin dan kicau burung petandang di dahan-dahan musim

saudaraku mengirimkan tanya lewat suara menderu di bukit awan kelam
bukan lantaran cinta yang tiada tumbuh di sana
atau karena gadisnya yang elok tak lagi memandikan wajah di batu-batu pancuran
"ini persoalan undang-undang katanya"
kemerdekaan menjadi alasan mereka menistakan cinta menikam bumi tanpa pamit

saudaraku di akhir suratnya lewat angin
"tengoklah angin kian risau menderu dari bukit kebukit yang lapang"

di jalan perempatan kota bulukumba

Label:

Read more..!

Minggu, 03 Oktober 2010

NAYLA DYFTA

oleh Arie M Dhirganthara pada 01 September 2010
katakan padanya bahwa rindu ini tak juga meleleh seperti es ataupun melepuh lalu menguap seperti apa yang aku harapkan.
rindu ini kian menjelmakan wajahmu dalam sunyi syahdu ingatanku.
detik perpisahan kita di pagi  buta itu kini mengingatkan aku dengan sejuta keinginan yang tertunda, lalu sejak kau pergi berbulan lamanya,
disini aku hanya bisa menemuimu dalam keranda kidung yang senyap.
Benarkah kita telah berani merelakan kenangan itu?

kenangkanlah  sesekali disaat kita membincang tentang matahari dan mengharapkannya kelak tumbuh ditaman rumah
bersama sejuta asoka merah dan kata-kata rindu yang kita letupkan selalu lewat mata
 puisi yang kita rangkai di garis pelangi lima menit setelah gerimis mendesir

 katakanlah pula sekiranya kaupun merindukanku
pada angin ia akan memahami bagaimana kita memadu cinta ini begitu haru.

 bulukumba  5 hari setelah pemilukada 2010

Sajak cinta 1

oleh Arie M Dhirganthara pada 28 Juli 2010 

Selamat malam duhai cinta diujung langit yang gemerlap remang
Aku temukan bayangmu memangsa segenap kesunyian
Dan malam ini Kulihat kau menyeret awan
Membakar langit membacakan pekik syair penidur kerinduan
Sembari hujan mendesir
Sepi teramat sendu
Di kamar ini aku hanya terdiam

Batukaropa Di Tahun 2009

 

Read more..!

merangkai kata menemui cinta di penghujung sunyi

siapakah aku. bertanya tantang kau yang tak berwajah di singgasana gulita sendu nan muram
di sini riuh pula. teriakan-teriakan kata melumat keinginan yang menyatu beku
sukmaku menyimpannya
cahayaku
aku sunyi dan riuh
kenangkanlah aku pada binar matamu yang melandakanku asmara
seperti setetes hujan di bukit biru menharumkan asoka dan sejuta bunga di altar pengasingan rindu
Read more..!


Ut enim ad minim veniam, consectetur adipisicing elit, ullamco laboris nisi. Ut labore et dolore magna aliqua. Cupidatat non proident, sunt in culpa velit esse cillum dolore. Qui officia deserunt in reprehenderit in voluptate ullamco laboris nisi. Lorem ipsum dolor sit amet, sunt in culpa eu fugiat nulla pariatur.

Sed do eiusmod tempor incididunt velit esse cillum dolore excepteur sint occaecat. Duis aute irure dolor. Ut enim ad minim veniam, excepteur sint occaecat ullamco laboris nisi. Duis aute irure dolor cupidatat non proident, consectetur adipisicing elit.Sed do eiusmod tempor incididunt velit esse cillum dolore excepteur sint occaecat. Duis aute irure dolor. Ut enim ad minim veniam, excepteur sint occaecat ullamco laboris nisi. Duis aute irure dolor cupidatat non proident, consectetur adipisicing elit.